SURABAYA – Di era modern ini, isu lingkungan menjadi perhatian utama bagi berbagai pihak, termasuk industri. Meningkatnya kesadaran akan dampak negatif aktivitas industri terhadap lingkungan mendorong lahirnya konsep Green Supply Chain Management (GSCM).
GSCM adalah pendekatan manajemen rantai pasokan yang mengintegrasikan praktik berkelanjutan ke dalam semua aspek operasi bisnis. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan dampak lingkungan dari aktivitas industri, mulai dari pengadaan bahan baku, manufaktur, distribusi, hingga pengelolaan limbah.
Mengapa GSCM Penting?
Pertama, kita harus memahami bahwa industri adalah salah satu kontributor terbesar terhadap polusi lingkungan. Pencemaran udara, air, dan tanah akibat aktivitas industri dapat berakibat fatal bagi kesehatan manusia dan ekosistem. Oleh karena itu, penting bagi industri untuk mencari cara untuk mengurangi dampak negatif ini.
Salah satu cara untuk melakukannya adalah melalui implementasi GSCM. Dengan menerapkan prinsip-prinsip GSCM, perusahaan dapat mengurangi dampak lingkungan mereka sambil tetap mempertahankan efisiensi dan produktivitas. Misalnya, dengan mendesain produk yang lebih ramah lingkungan, perusahaan dapat mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan selama proses produksi.
Selain itu, GSCM juga dapat membantu perusahaan mencapai kepatuhan regulasi. Banyak negara sekarang memiliki undang-undang dan regulasi yang ketat mengenai pengelolaan limbah dan emisi. Dengan menerapkan GSCM, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka mematuhi hukum ini, sehingga dapat menjadi solusi untuk menghindari denda dan sanksi.
Namun, manfaat GSCM tidak hanya terbatas pada lingkungan. Implementasi GSCM juga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi perusahaan. Misalnya, dengan mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan, perusahaan dapat menghemat biaya pembuangan limbah. Selain itu, produk ramah lingkungan sering kali lebih menarik bagi konsumen, yang dapat meningkatkan penjualan dan keuntungan.
Akhirnya, GSCM juga dapat membantu perusahaan membangun reputasi yang baik. Sehingga konsumen dan investor akan semakin memperhatikan praktik lingkungan Perusahaan. Dengan menunjukkan komitmen terhadap keberlanjutan, perusahaan dapat meningkatkan citra mereka di mata publik.
Tantangan dalam Penerapan GSCM
Meskipun Green Supply Chain Management (GSCM) menawarkan banyak manfaat, penerapan GSCM juga memiliki beberapa tantangan. Salah satunya adalah biaya. Implementasi GSCM dapat memerlukan investasi awal yang signifikan, seperti untuk teknologi baru atau pelatihan karyawan.
Selain itu, mengelola rantai pasokan yang kompleks dengan cara yang ramah lingkungan dapat menjadi rumit dan membutuhkan keahlian khusus.
Di sisi lain, masih banyak industri yang belum menyadari manfaat GSCM dan belum menempatkan GSCM kedalam prioritasnya, hal ini kemudian menjadi tantangan tersendiri dalam menerapkan GSCM. Selain itu, kurangnya regulasi dan standar lingkungan yang kuat dapat menghambat penerapan GSCM secara luas.
Oleh karena itu, perlu adanya upaya lebih lanjut untuk mengatasi tantangan-tantangan ini agar GSCM dapat diterapkan secara lebih luas dan efektif.
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa, seberapa pentingnya GSCM dalam industri? Jawabannya adalah sangat penting. Dengan tantangan lingkungan yang kita hadapi saat ini, penting bagi semua sektor, termasuk industri, untuk berkontribusi dalam upaya keberlanjutan. Dan GSCM adalah salah satu cara terbaik bagi industri untuk melakukan ini.
Daftar Referensi:
Dermawan, Doni, Rio Bahtiar, and Ferry Ferdiansyah Sofian. “Implementasi green supply chain management (GSCM) pada industri farmasi di Indonesia: Analisis kelayakan dan studi kasus.” Jurnal Ilmiah Farmasi 14.2 (2018): 80-86.
Muchammad Agung Nugroho
Mahasiswa FTMM Universitas Airlangga