Peluang Green Supply Chain Manajemen dalam Tren E-Commerce

Unair
. (foto: dok. jawapos)

SURABAYA – Di era digital ini, e-commerce telah menjadi fenomena global dengan arus pertumbuhan yang pesat. Di Indonesia sendiri, nilai transaksi e-commerce diprediksi mencapai Rp 1.863 triliun di tahun 2024. Namun, di balik pertumbuhannya yang luar biasa, e-commerce juga membawa konsekuensi lingkungan yang harus menjadi perhatian.

Salah satu strategi yang dapat membantu mencapai tujuan ini adalah dengan menerapkan Green Supply Chain Management (GSCM). GSCM adalah suatu pendekatan yang memfokuskan pada pengurangan dampak lingkungan dalam proses produksi dan distribusi produk.

Dalam praktik transaksi e-commerce, GSCM dapat membantu perusahaan dalam mengurangi biaya operasional hingga meningkatkan reputasi perusahaan melalui penggunaan praktik yang lebih ramah lingkungan. Lantas, bagaimana GSCM dapat mengatasi permasalahan tersebut?

Dampak Transaksi E-commerce Terhadap Lingkungan

Dampak yang paling mencolok dari transaksi E-commerce adalah semakin banyaknya sampah di lingkungan. Industri e-commerce menghasilkan banyak sampah kemasan, terutama plastik. Kemasan plastik ini sering kali tidak didaur ulang, sehingga berakhir di lautan atau TPA. Hal ini kemudian dapat mencemari lingkungan dan membahayakan biota laut.

Selanjutnya adalah meningkatnya emisi gas rumah kaca. Aktivitas e-commerce, mulai dari produksi barang, pengemasan, pengiriman, hingga pengembalian produk terbukti dapat menghasilkan emisi gas rumah kaca yang signifikan. Sehingga akan berdampak pada pemanasan global dan perubahan iklim.

Baca juga:   Dari Benang ke Busana, Integrasi Teknologi Digital dalam Rantai Pasokan Tekstil

Peluang GSCM dalam E-commerce

Tren e-commerce membuka peluang besar untuk penerapan GSCM. Konsumen saat ini semakin sadar akan pentingnya kelestarian lingkungan dan menginginkan produk yang ramah lingkungan. Ini merupakan sebuah dorongan yang dapat menjadi acuan mulainya penerapan GSCM dalam setiap tahapan E-commerce.

Studi yang dilakukan oleh Novitasari dan Agustia (2022) menunjukkan bahwa perusahaan yang menerapkan GSCM dapat meningkatkan keunggulan kompetitif dan kinerja perusahaan. Mereka juga menemukan bahwa GSCM dapat membantu perusahaan dalam mengurangi emisi karbon dan mendorong produk yang lebih ramah lingkungan.

Dalam e-commerce, GSCM dapat diterapkan dalam berbagai tahapan, seperti dalam pengadaan bahan baku, produksi, pengiriman, dan daur ulang produk. Contohnya, perusahaan dapat menggunakan bahan baku yang lebih ramah lingkungan, mengurangi penggunaan energi dan air, serta meningkatkan penggunaan teknologi yang lebih efisien dalam proses produksi.

Selain itu, GSCM juga dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Dengan menggunakan bahan baku yang lebih baik dan mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya, perusahaan dapat meningkatkan kualitas produk dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Baca juga:   Manufaktur Berkelanjutan: Menciptakan Sistem Manufaktur Ramah Lingkungan dan Efisiensi Energi

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Jumady dan Fajriah (2020), mereka menemukan bahwa GSCM dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan daya saing dan kinerja perusahaan. Mereka juga menemukan bahwa inovasi teknologi dapat memediasi hubungan antara GSCM dengan kinerja perusahaan.

Sebagai penutup, penerapan GSCM dalam e-commerce menawarkan peluang besar untuk mengurangi dampak lingkungan dan membangun masa depan yang lebih berkelanjutan. Platform e-commerce, supplier, dan konsumen perlu bekerja sama untuk menerapkan praktik GSCM dan mendorong perubahan positif dalam industri ini.

Daftar Referensi:

Novitasari, M., & Agustia, D. (2022). Assessing the Impact of Green Supply Chain Management, Competitive Advantage and Firm Performance in PROPER Companies in Indonesia. Operations and Supply Chain Management: An International Journal, 15(3), 395-406.

Jumady, E., & Fajriah, Y. (2020). Green Supply Chain Management: Mediasi Daya Saing Dan Kinerja Perusahaan Manufaktur. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 8(1).

Muhamad Ilham Ardiansyah
Mahasiswa FTMM Universitas Airlangga

TINGGALKAN KOMENTAR

Masukkan komentar Anda!
Masukkan nama Anda disini